Saat si anak baru nyusu baru sekali atau dua kali sedotan, setelah itu ditolaknya, langsung saja sang ibu dengan sigapnya menyodorkan tetek ajaibnya, menyumpalnya ke dalam mulut si bayi berharap efeknya seperti obat bius. Tapi ternyata saat itu, efek bius nya tidak ampuh, si bayi bukannya tidur malah semakin rewel.
Bu, bukan 'bius' Ibu yang sudah tidak berkhasiat, dan bukan juga anak sombong sehingga malas nyusu, tapi ada kebutuhan lain yang mungkin si anak butuh sehingga tetek ajaib Ibu ditolaknya. Ibu jangan marah-marah, sampai-sampai nanya ketus ke si anak, "apa sih maunya?" Pasti Ibu akan sangat kecewa, karena si anak tidak akan menjawabnya. Dan jangan juga Ibu tampakan wajah marah Ibu ke si anak, karena pasti dia akan semakin bertambah nangisnya karena melihat sosok menakutkan dihadapannya.
Bu, sabar, cobalah sesaat gendong dengan berbagai teknik yang telah diajarkan oleh Mbah Google. Mungkin si dedek ingin jalan-jalan, lihat pemandangan baru karena bosan di kasur terus terbaring bak pasien di rumah sakit.
Sudah tenang? Sudah, tapi hanya sebentar, setelah itu kembali rewel.
Oke, coba dengarkan napasnya, bunyi? Di hidung? Mungkin dia kesumbat, aw, ternyata pilek. So jadi gimana? Oke, kalau gitu saya kasih resep rahasia keluarga kita yang banyak tersebar di Google (???). Ini bukan langkah-langkah, tapi pilihan metode yang bisa dilakukan bila anak pilek dan hidung tersumbat.
- Gunakan kunyit dan kapur sirih. Pemain utamanya dalam hal ini adalah kunyit (orang Bandung bilang 'koneng'). Pertama kunyit di kupas kulit bagian ujungnya sampai sedikit ketengah bagian kunyit, potong diagonal seperti buat bambu runcing, setelah itu di cacag bagian ujungnya sehingga bagian ujungnya mirip serabut, lalu oleskan sedikit kapur sirih, saya pun kurang tahu ini kapur sirih untuk apa, tapi sami'na wa atho'na aja lah sama resep nenek moyang. Nah setelah itu oleskan dari kening (tengah alis) sampai batang hidung.
- Metode kedua, gunakan uap air panas yang sebelumnya sudah diteteskan dengan minyak aromaterapi (misalkan minyak ekaliptus, atau lain-lain). Biar gampang, biarkan uapnya menyebar di ruang tidur (panci air panas simpan di ruangan, hati-hati tersenggol tanpa sengaja).
Oke, sekian tips sederhana, tapi cukup mujarab. Biar sakit berlanjut, hubungi dokter.
Semoga anaknya lekas sembuh dan tumbuh berkembang jadi anak yang Sholeh/ Sholehah.. aamiin.